Panduan dan Cara Budidaya Ikan Lele Dari Awal Sampai Panen


Menjalankan usaha Budidaya ikan lele memang sangat berpotensi tinggi untuk dikembangkan, terlebih lagi bagi pelaku usaha menengah kebawah.
Akan tetapi Budidaya ikan lele khususnya bagi pemula mungkin akan sedikit kesulitan jangankan mendapatkan untung yang besar modal kembali saja sudah di bilang untung, Karena banyak sekali peternak yang justru mengalami kerugian dalam ternak ikan lele. Seperti yang di sampaikan oleh Bpk saipul di channel youtubnya, Beliau mengatakan butuh tiga kali percobaan sampai dia benar-benar berhasil dan mendapat untung yang bisa di banggakan.

Ikan lele atau Clarias (nama ilmiah ikan lele) yang saat ini masih menjadi salah satu ikan konsumsi yang diminati banyak orang selain karna harga terjangkau dan enak ikan lele juga memiliki kandungan gizi seperti : Dalam 100 gram ikan lele mengandung 145 kalori, 15,45 gram protein, 9,09 gram lemak, 65 miligram Natrium, dan 82 miligram kolesterol.
Dan karna proses pemasaranya yang masih terbilang mudah banyak pelaku bisnis yang ingin mencoba peruntungan di budidaya ternak ikan lele ini. Lama waktu proses budidaya ternak lele dari awal sampai bisa panen biasanya sekitar 3 bulan dan Kunci keberhasilan untuk budidaya atau ternak lele sebenarnya berawal dari pengalaman, yang memang pertaman kali mencoba pasti harus berani menanggung resiko kerugian. Dari pengalaman yang kita dapat kita akan belajar bagaimana cara budidaya ternak lele.

Maka dari itu, untuk membantu kawan-kawan yang ingin mencoba bisnis ternak lele ini saya akan membuat sebuah panduan berdasarkan pengalaman dari orang-orang yang sudah pernah dan sukses budidaya iklan lele yang paling tidak bisa untung modal ilmu awal ketika Anda memulai untuk mencoba.

Sebelum memulai untuk budidaya kita perlu menghitung modal yang harus kita keluarkan di awal seperti peralatan dan lanya. Rincianya sebagai berikut

Modal Budidaya Ikan Lele

Rincian ini hanya sebagai gambaran untuk Anda dan bukan harga pasti.


  • Bahan untuk kolam, misal plastik / terpal, tali, bambu, paku atau semen, bata = Rp.300.000 - Rp.600.000
  • Selang air = Rp.50.000 - Rp.100.000
  • Serokan Ikan = Rp.50.000
  • Ember plastik = Rp.20.000
  • Pipa paralon = Rp.40.000
  • Bibit lele = Rp.150.000 per seribu ekor
  • Pakan = Rp.12.000 perkilo


Total = Rp.972.0000

Semakin lebar kolam dan semakin banyak benih lele yang di budidayakan tentunya akan semakin banyak modal yang harus di keluarkan.

Setelah melihat rincian diatas Anda bisa mengira-ngira berapa modal yang harus Anda keluarkan termasuk dengan biaya operasional lainya, Lanjut mulai ketahap cara budidaya.

Cara Budidaya Ikan Lele 

Cara yang paling efektif untuk budidaya ikan lele adalah memahami tahapan-tahapan yang harus dilakukan ketika proses budidaya. Perhatikan beberapa hal dibawah ini untuk memperbesar keuntunagn Anda di bisnis ternak lele.

1. Persiapan Kolam Budidaya Lele

Pada umunya ikan lele berhabitat di sungai yang tenang, rawa, waduk atau telaga bahkan ikan ini bisa hidup di got-got atau selokan. Ikan yang cenderung aktif di malam hari ini biasanya lebih menyukai tempat yang berlumpur. Nah untuk mempermudah proses pemeliharan lele saat budidaya kita perlu mengetahui hal-hal seperti itu agar kita bisa menyiapkan lahan atau tempat yang ideal untuk ikan lele supaya pertumbuhanya normal dan sehat.
Ada beberapa jenis kolam yang bisa kita jadikan untuk budidaya ternak lele

kolam Tanah

Untuk kolam tanah lebih baik mencari tempat yang tidak mudah menyerap air, jika ukuran kolam 5x3 meter maka kedalam 80-150 cm. setelah proses penggalian selesai keringkan kolam selama 3-7 hari, setelah itu gemburkan dasar kolam dengan cara membalik tanah dengan cangkul atau sebagainya karna tanah yang gembur akan mudah ditumbuhi mikroorganisme baik, Selanjutnya pengapuran tanah dengan cara menaburkan kapur tohor 50 - 200 gram/m2 dan biarkan selama 7 hari untuk menjaga keasaman atau pH tanah, berikan pupuk organik seperti kotoran kambing atau sapi atau pupuk kimia seperti urea.
Untuk kedalaman air sekitar 50-70 cm

Kolam Terpal atau Plastik

Pastikan Terpal atau plastik sudah bersih, gunakan penyangka seperti kayu, bambu atau besi supaya terpal bisa berdiri dan menyerupai kolam pada umunya, isi air setinggi 20-30 cm, diamkan selama 7-10 hari hingga ditumbuhi lumut dan tambah 80-90 cm, setelah itu tambahkan irisan atau potongan daun pepaya dan singkong untuk menghilangkan bau.

Kolam Semen
Kolam kolam sekuat mungkin dan tentunya tidak bocor jika di isis air, keringkan kolam yang sudah jadi selam 2 minggu , seterilkan kolam dengan cara mengisi air separuh tinggi kolam dan masukan beberapa batang pohon pisang diamkan sampai batang pohon pisang busuk, setelah itu keringkan dan bersihkan, beri pupuk kompos seperti kotoran sapi atau kambing yang dicampur tanah sampai setebal 10-15cm,  setelah itu isi air setinggi 30cm selama 3 hari dan tambah menjadi 80-90cm dan yang terakhir tambahkan tanaman air seperti eceng gondok.

Usahakan membuat 2-3 kolam untuk wadah penyortiran lele nantinya atau membagi sebuah kolam menjadi 3 bagian. Dan menurut rekomnedasi lebar kolam untuk 1000 ekor lele adalah 5x2 meter dengan kedalaman 100-150 cm.

2. Pemilihan dan Penebaran Benih Ikan Lele

Setelah kolam siap tentunya kita harus menyiapkan benih ikan lele untuk di budidayakan, perhatikan beberapa hal berikut ini untuk meilih bibit lele yang berkualitas baik.

Jenis-jenis ikan lele budidaya

  • Lele Dumbo
  • Lele Sangkuriang
  • Lele Phyton
  • Lele Mutiara
  • Lele Lokal

Ciri-ciri Benih lele yang Baik

  • Berasal dari indukan unggul
  • Gerakanya lincah
  • Tidak mengambang dan selalu bergerak didalam air 
  • Ukuran fisik normal sesuai usia benih
  • Tidak mengeluarkan busa
  • Tidak berpenyakit (bintik putih, kumis kriting, buncit)


Jika kita sudah mendapatkan benih yang kita harapkan saatnya proses penebaran bibit lele kedalam kolam, untuk cara menebaran benih yang baik adalah sebagai berikut:
Waktu penebaran benih yang tepat adalah antara pukul 08.00-09.00 atau 15.30-16.30.
Adap tasi benih lele ke kolam dengan cara mengapungkan wadah benih di atas kolam selama 10-15 menit dan masikan air kolam sedikit demi sedikit kedalam wadah benih.
Setelah itu tebar penih secara perlahan.

Baca Juga : Omzet Ikan Lele Sangkuriang

3. Pemberian Pakan ikan lele

Proses pemberian pakan ikan lele tentunya harus diberi makan setiap hari, agar tidak merusak kualitas air dan tentunya tidak mengurangi dan melebihi porsi pemberian pakan biasanya diberi pakan sebanyak 4-6 kali dalam waktu 24 jam
Pakan ikan lele yang baik adalah pakan yang mengandung protein, lemak dan karbohidrat yang tinggi untuk ikan lele. Para peternak ikan lele biasanya menggunakan pakan pelet untuk pakan utama dengan porsi 3-6% dari bobot ikan lele dan dengan ukuran pelet yang harus di sesuaikan dengan ukuran tubuh ikan lele. Dan untuk ukuran pakan per 1000 bibit lele dari awal sampai panen sekitar 90-95 kilogram.

Dan juga pemberian pakan tambahan atau pakan alami seperti keong emas, bekicot, ikan asin, daun kangkung, singkong, pepaya, azola, cacing, belatung bahkan sampai bangkai ayam yang dibakar. Selain untuk menambah gizi ikan lele dan mempercepat pertumbuhan akan alami juga bisa menyembukan beberapa penyakit ikan lele dan meminimalisir modal untuk pakan.

4. Penyortiran Ikan Lele

ikan lele merupakan ikan yang kanibal oleh karena itu ketika kita membudidayakan ikan ini kita perlu melakukan proses penyortian.
Ketika benih berumur 1 bulan akan terdapat beberapa Ikan lele yang berukuran besar atau monster biasanya dalam sekali ternak terdapat sekitar 5-10 ekor ikan lele yang berukuran tidak wajar, pisahkan lele tersebut pindah kemedia sebelahnya atau kolam lainnya.
bulan berikutnya kita sortir kembali untuk memisahkan lele yang berukuran sedang, biasanya sudah ada ikan lele yang ukuranya sudah siap panen atau layak jual.
Untuk bulan ketiga adalah waktunya ikan siap dipanen.

5. Pengendalian hama dan penyakit

Ketika proses pemeliharan ikan lele hal yang paling dikhawatirkan adalah serangan hama dan penyakit yang membuat ikan mati. untuk mengendalikan hama dan penyakit kita harus tau jenis dan obat untuk menanganinya.

Penyakit bintik putih - penyakit ini biasanya terjadi karena kualitas air yang buruk, suhu air terlalu dingin dan kepadatan tebar benih. Cara mengatasinya Biasanya bisa di atasi dengan menjaga suhu air sekitar 28oc atau merendam ikan kedalam air yang diberi formalin.

Serangan Bakteri Aeromonas -  yang menyebabkan perut ikan lele menggembung, bengkak pada pangkal sirip dan luka-luka. penyakit ini disebabkan karena penumpukan pakan di dasar kolam. Cara mengatasinya dengan memberi antibiotik oksitetrasiklin kedalam pakan.

6. Panen Ikan Lele

Proses pemanenan lele biasanya di lakukan dalam tempo 2,5-3 bulan dengan ukuran lele sekitar 9-12 ekor perkilo, karna ukuran segitu biasanya lebih diminati para pembeli dan pelaku usaha makanan lele.
Dan sehari sebelum pananen sebaiknya kita tidak memberi pakan padan lakukan penyortiran terakhir untuk memisahkan ukuran lele yang paling besar.

7. Pemasaran dan Promosi Ikan Lele

Hal yang paling di tunggu para pembudidaya ikan lele adalah waktu saat panen dan menjual hasil panenya, sebaiknya sebelum Anda memanen terlebih dahulu mencari pengepul atau orang yang mau menampung ikan lele Anda. Selain bekerja sama dengan para pengepul Anda bisa menawarkan ke berbagai restoran rumah makan atau pasar terdekat Anda.

Jika kalian ingin untung yang lebih besar, Anda bisa memasarkanya sendiri atau menjualnya sendiri secara eceran perkila karna haga jika di beli oleh pengepul akan lebih mahal jika kita bisa menjualnya sendiri dan untung yang kita dapat lebih besar.

Menghitung keuntungan ternak lele 1000 ekor


  • Bibit lele 10000 ekor =Rp.150.000
  • Pakan lele awal sampai panen = Rp.1.080.000
  • obat dan operasional lainya =Rp.300.000

Total = Rp.1.530.000

Seandainya dalam penebaran benih 1000 ekor kita berhasil mencapai 90% tingkat keberhasilanya maka kita bisa memanen sekitar 900 ekor dalam satu kolam dengan berat sekitar 250 gram, itu artinya kita bisa memanen ikan lele sebanyak 225 kilogram. Dan jika ketika kita panen harga perkilo ikan lele segar adalah Rp.17.000 maka keuntungan kotor yang akan kita dapatkan adalah Rp.17.000 x 225 = Rp.3.825.000.
Dan keuntungan bersih yang bisa kita dapat adalah Rp.3.825.000 - Rp.1.530.000 = Rp.2.295.000

Kesalahan Budidaya Ikan Lele

Tidak semua pembudidaya atau peternak lele itu selalu berhasil seperti yang saya katakan di awal tadi, semua tergantung dari usaha dan pengalaman kita ketika proses budidaya, terlalu berambisi mencari keuntungan merupakan salah satu faktro penyebab kegagalan. Dan sebagian orang yang gagal rara-rata melakukan kesalaha sebagai berikut:

  • Kurangnya informasi dan kurangnya perencanan
  • Memberikan pakan murahan dan mengurangi nutrisi ikan lele
  • Kualitas Air kolam buruk dan kotor
  • Penebaran benih yang berlebihan
  • Penyortiran yang tidak tepat
  • Sirkulasi air kolam yang terlalu deras
  • Pemberian pakan ketika hujan

Baca Juga : Kiat Sukses Dengan Ikan Gurame

Kesimpulan

Setelah kita memahami cara budidaya lele yang baik dan benar, mulai dari awal persiapan sampai pemasaran kita sudah siap untuk terjun kebisnis ini. Bisnis yang cukup mudah dan modal yang masih terjangkau untuk kalangan menengah kebawah.